Friday, January 29, 2016

Terompet berbahan kertas Al-quran, gegerkan warga Kendal


Terompet berbahan sampul Alqur'an beredar di Kendal (red-LK)
KENDAL – Menjelang pergantian tahun, masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk merayakannya. Ada yang berkumpul dengan sanak keluarga, berlibur ke luar daerah atau hanya merayakannya dengan keramaian suara terompet. Namun, perayaan tahun baru ini sedikit tercederai.
Warga Kendal digegerkan oleh penemuan sampul Al Quran yang digunakan sebagai bahan pembuatan terompet. Temuan itu berawal saat Kresno,warga Kebondalem, Kabupaten Kendal melihat tulisan “Kementrian Agama RI tahun 2013” dan kaligrafi Arab bertuliskan lafadzh Al-Quran pada terompet hijau yang dijual di salah satu mini market di Kebondalem, Minggu (27/12/2015) lalu. Sontak, hal itu membuat warga terusik yang kemudian melapor ke Polres Kendal.
Saat ini, polisi sudah menyita puluhanterompet berbahan cover Al Quran dari sejumlah mini market di Kendal. Namun, ada beberapa terompet di mini market yang sudah terjual habis.Para pengelola toko modern yang menjual terompet tersebut mengaku tidak mengetahui karena kondisinya telah terbungkus hiasan plastik.
Terompet tersebut dijual dengan harga Rp 3.500. Menurut petugas mini market, terompet tahun baru itu dikirim dari gudang perusahaan di Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang, sejak 5 Desember 2015 lalu.Dari tampilannya, pada bahan baku terompet tersebut tertera tulisan Kementerian Agama RI tahun 2013 serta kaligrafi bertulisan Arab.
Sebanyak 21 mini market ternama sudah didatangi polisi untuk menyita barang bukti peredaran terompet.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Nur Ali menjelaskan, polisi segera bertindak cepat dan saat ini masih mendalami secara detail mengenai penggunaan cover Al Quran untuk bahan terompet tersebut. “Polisi sedang mendalami temuan terompet yang bahan bakunya diduga sampul Alquran itu.”  ungkapnya, Senin (28/12/2015).
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Burhanudin mengatakan, terompet tersebut sempat berada di Semarang, yakni saat masih berada di gudang. Data sementara, produsen terompet itu berada di Solo.
“Diproduksi di Solo. Disebarkan di mini market. Kebetulan yang ditemukan di Kendal,” katanya.
Pihaknya akan mengantisipasi agar tidak ada peristiwa serupa di Kota Semarang.Burhanudin menegaskan, anggotanya akan bersiaga untuk pengamanan menjelang hingga berakhirnya perayaan tahun baru. (red-LK20/MS)

0 komentar:

Post a Comment