Wednesday, February 3, 2016

Awas! Nyamuk ini Bawa Virus Zika

image
KENDAL – Mengantisipasi mewabahnya virus zika yang saat ini  menjangkit di negara-negara Amerika Latin Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kendal  segera melakukan kegiatan sosialisasi terkait bahaya wabah virus yang ditularkan nyamuk Aides Aigepthy.  Kepala DKK Kendal, dr Widodo M Sutomo, mengatakan, gejala penyakit memiliki kemiripan dengan peyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Yakni awalnya ditandai demam dan sakit kepala, bintik merah, mata memerah, nyeri otot dan nyeri sendi. Selain itu, rasa sakit biasanya tergolong ringan dan gejala berlangsung beberapa hari atau satu minggu. Masa inkubasi berkembangbiaknya virus diperkirakan antara 3-12 hari.
“Gejala-gejala terkena virus Zika ini sama dengan DBD. Bahkan tertularnya pun sama oleh nyamuk Aedes Aegypti. Hanya saja, hasil cek laboratoriumnya saja yang berbeda. Jika terinfeksi pada ibu hamil, dapat menyebabkan kematian pada si kecil atau menderita penyakit Mikrosefalus, yaitu kondisi kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil atau tidak normal,” terangnya.
Dikatakan, walaupun di Kendal belum ada yang terkena virus ini, pihaknya mencoba melakukan tindakan antisipasi dengan segera berkoordinasi ke semua Puskesmas dan Bidan, untuk segera memberikan sosialisasi kepada masyarakat. “Saat ini kami sedang mengumpulkan bahan-bahannya dulu. Rencananya setelah itu baru akan berkoordinasi dengan semua puskesmas di Kendal,” katanya.
Dirinya menyarankan, bila ada ibu hamil ditemukan memiliki gejala yang sama dengan DBD, maka harus segera diperiksakan ke Puskesmas atau dokter tersdekat, agar dapat segera ditangani. Tidak hanya itu, masyarakat juga diimbau agar menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, guna mencegah berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti.
“Untuk menghindarinya, disarankan dengan melakukan kegiatan 3M Plus, antara lain menguras tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas. Plus melakukan tindakan dengan tidur memakai kelambu, memakai obat nyamuk, dan hindari gigitan nyamuk,” tambahnya.
Terpisah, Kasi Promosi Kesehatan pada DKK, Saeri SKM MKes, mengungkapkan, belum ada vaksin untuk virus ini. Apalagi diagnosis Virus Zika seringkali terasa sulit, lantaran mirip dengan dengan DBD, kendati lebih ringan.
“Kami sarankan pasien untuk istirahat dan minum yang cukup, serta makan makanan bergizi. Dokter sendiri sementara ini hanya memberikan obat untuk mengatasi gejala yang timbul. Misalnya jika demam sangat mengganggu, maka pasien bisa minum obat penurun demam. Lalu jika merasa gatal, akan diberikan obat untuk mengatasi gatal-gatalnya,” ujarnya. (Jur-LKTO/MunaA)

0 komentar:

Post a Comment