Sunday, January 31, 2016

Perubahan Cuaca Ekstrem, Nelayan Kendal Pilih Menepi

Laporan wartawan Liputan Kendal Terkini, Muna Arza

KENDAL - Nelayan di Kabupaten Kendal sudah dua pekan ini meliburkan diri. Perubahan cuaca yang cukup ekstrem, yakni hujan lebat dan angin kencang, membuat mereka memilih menepi untuk sekedar memperbaiki jaring yang rusak.
Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kelurahan Karangsari Kecamatan Kota Kendal, aktivitas jual beli ikan hasil tangkapan nelayan tidak ramai seperti hari-hari biasanya. Beberapa pedagang ikan tidak tampak berjualan karena tidak ada pasokan ikan dari nelayan.
"Sementara cuaca sedang buruk, saya isi waktu untuk memperbaiki mesin perahu,'' ujar seorang nelayan, Waluyo, Minggu (31/1/2016).
Nelayan lain, Rumi (38) mengatakan, perubahan cuaca juga mempengaruhi perubahan komoditas bagi kalangan nelayan. Sebagai contoh, di musim hujan seperti saat ini, ikan teri justru lebih banyak dicari pembeli. Berbeda dengan hasil laut lain, seperti cumi-cumi mau pun udang, yang banyak dicari ketika cuaca cerah.
"Meski pun sekilo teri cuma Rp 7 ribu sampai Rp 10 ribu, tapi di musim seperti ini lebih banyak dicari," katanya. (*)

FMKK Kendal Akan Kembali Ajukan Permohonan Pemekaran Gempolsewu

Laporan Wartawan Liputan Kendal Terkini, Muna Arza

KENDAL - Forum Masyarakat Kulon Kali (FMKK) Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal berencana kembali mengajukan permohonan untuk pemekaran desanya.
Anggota FMKK Gempolsewu, Yusuf mengatakan, pihaknya sudah pernah mengajukan permohonan pada tahun 2008 dan 2010. Namun pengajuan pemekaran warga wilayah kulon kali terhambat proses administrasi pertanahan lantaran sebanyak 2.900 penduduk di lima pedukuhan berada pada administrasi pertanahan yang berbeda.
Sebagian penduduk tercatat sebagai warga Desa Sendangsikucing, sementara sebagian lagi ikut Desa Gempolsewu.

"Wilayah Blok Bulusan (buku C) yg selama ini dikuasai Desa Sendang Sikucing harus dikembalikan dulu. Tapi sebenarnya Blok Bulusan sudah ada buku C sebelum ada Desa Sendang Sikucing," ujarnya, Minggu (31/1/2016).
Menurut Yusuf, pemekaran sudah mendesak dilakukan. Alasannya agar ada pemerataan pembangunan, baik infrastruktur atau pembangunan ekonomi berkelanjutan. Sebab, selama ini pembangunan masih kurang merata, dengan fakta sebagian besar jalan desa kondisinya rusak parah.
"Dasarnya, selama ini Gempolsewu tidak bisa mengkover semuanya, karena wilayah yang luas dan alokasi dana yang sama seperti desa lain," jelasnya. (*)

Friday, January 29, 2016

Putra Kendal ini Mahir Main Keyboard dengan Mata Tertutup

image
KENDAL – Memainkan alat musik keyboard dengan mata tertutup, tentu tidaklah mudah dan butuh konsentrasi tinggi. Namun bagi Jefri Setiawan, bocah kelas empat SD Ananda Kendal ini sudah terbiasa. Jari-jarinya mahir dan leluasan memainkan keyboard dengan mata tertutup, tidak tanggung-tanggung Jefri yang masih berusia 9 tahun ini  juga  bernyanyi dihadapan ratusan penonton.
Layaknya konser tunggal, Sabtu (23/01) siang, Jefri Setiawan  tampil dihadapan ratusan penonton.  Anak pertama pasangan Joko Manis dan Indah Setyoningsih ini, justru unik dan berbeda. Dengan mata ditutup kain, jari-jemarin jefri lihai memainkan tuts keyboard sambil bernyanyi.
Kemampuan bocah sembilan tahun ini, diakui orangtuanya sejak kelas satu sekolah dasar. Keinginan bermain piano dan keyboard cukup tinggi, meski tidak memiliki darah keturunan seorang seniman apalagi pemain keyboard. Joko Manis mengakui, anaknya yang mempunyai minat bermain musik.
“Saya seorang wiraswasta dan tidak memiliki kemampuan bermain muski, namun Jefri berbeda karena tertarik dengan piano sejak usia 6 tahun,” katanya.
Sebagai orangtua, Joko hanya mendorong dan memberi fasilitas serta semangat agar Jefri terus meningkatkan kemampuannya bermain keyboard. “Selain belajar secara otodidak Jefri belajar di sebuah sekolah musik di Semarang untuk mengembangkan bakatnya. Terbukti saat ikut kursus musik, Jefri mampu berada diatas anak seusianya,” imbuh Joko.
Sedangkan untuk bermain musik berbeda dan unik, Joko  mengatakan awalnya ragu namun anaknya terus berusaha dan akhirnya mampu memainkan musik dengan mata tertutup serta sambil bernyanyi. “Main pertama dengan mata tertutup pada 16 Desember silam, dan hari ini (23/01) Jefri mencoba bermain keyboard dengan mata tertutup dan bernyanyi sebanyak 13 lagu,” jelas orangtuanya bangga.
Sementara bagi Jefri, bermain musik dengan mata tertutup mendapat tantangan dan kesenangan sendiri. Dibutuhkan konsentrasi tinggi, mengingat Jefri tidak hanya memainkan jari diatas keyboard  tetapi juga sambil bernyanyi. “Saya ingin membahagiakan orangtuanya dengan kemampuan bermain keyboard sambil mata tertutup,” ujarnya polos.
Jefri belajar dari guru dan ikut kursus agar kemampuan bermain musiknya lebih baik. “Saya suka jenis musik pop dan sering memainkan lagu pop,” imbuh Jefri.
Bakat yang dimiliki Jefri Setiawan ini, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Muryono merupakan potensi yang perlu didukung dan dikembangkan. ‘Banyak anak-anak yang berprestasi di Kendal namun masih belum mendapatkan kesempatan untuk maju melalui dukungan semua pihak,” katanya.
Dalam konser ini Jefri Setiawan memainkan 13 lagu tentunya dengan bermain keyboard sambil mata tertutup dan bernyanyi. Sambutan dari penonton yang memadati aula Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal, membuat jefri semakin bersemangat menuntaskan 13 lagu aransemennya. Rencananya setelah konser di Pondok Modern Selamat ini Jefri akan mengajukan agar namanya masuk rekor Muri, sebagai pemain keyboard anak unik jika ada anak dengan keahlian yang setara sebagai pembandingnya. (MJ-01)

Serobot Tanah Desa, PT KIK Digerudug Warga

image
KENDAL – Dinilai merusak lingkungan dan melakukan penyerobotan lahan tanah bondo desa, PT Kawasan Industri Kendal (KIK) Rabu (27/01) siang digerudug puluhan warga. Massa yang melakukan long march ini meminta PT KIK untuk transparan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kawasan industri di Kaliwungu.
Sambil membawa poster dan spanduk, massa yang  tergabung dalam Gerakan Rakyat Kendal Bangkit ini menuding keberadaan proyek KIK dinilai merugikan rakyat setempat. Rusmono Rudi Nuryawan, Perwakilan dari pengunjuk rasa mengatakan bahwa proyek pembangunan kawasan industri terbesar di Jawa Tengah ini telah memakan banyak lahan petani. Padahal, lahan tersebut tergolong produktif.
Selain itu, pengurukan tanah yang dilakukan PT KIK telah dilakukan di tanah bondo deso. Hal itu bahkan dilakukan tanpa ada kesepakatan dari pihak desa setempat.
“Ini sudah menyalahi aturan. PT KIK telah sewenang-wenang melakukan penimbunan tanah terhaap tanah bondo deso dan itu sangat kami sayangkan, desa merasa diinjak-injak dan merasa dijajah, kalu kita hitung puluhan hektar yang ikut diambil tanpa seijin desa,” kata Rusmono.
Selama ini, tambahnya, PT KIK dinilai tidak transparan, memonopoli hak rakyat Kendal, dan diduga kuat melakukan konspirasi denga Badan Penanaman Modal dan Perijinan  Terpadu Kabupaten Kendal.
Pihaknya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kendal untuk tidak lagi memperpanjang kontrak kerja PT KIK dan hanya diperbolehkan menggarap 600 hektar yang memang sudah terbeli.
“Saat ini baru 600 hektare tanah yang sudah dibebaskan dan menjadi milik PT KIK, maka kami berharap hanya seluas itu yang dibangun dibawah PT KIK lainya diberikan untuk investor lain,” paparnya.
Semenara itu Perwakilan PT KIK, Sadeni mengatakan bahwa tanah bondo desa yang terkena pengerukan lahan karena minimnya koordinasi antara pihaknya dan desa. Sebab, tanah bondo deso tidak dikelola dan batas lahannya tidak terlihat jelas.
“Kami tidak mengetahui batas tanah desa tersebut, karena memang tidak terlihat sehingga tidak sengaja kami menguruknya, namun demikian kami sudah melakukan pembicaraan dengan pihak desa dan kami sudah siap untuk menyewa setiap jengal tanah yang terpakai,” ujarnya.
Namun demikian pihaknya tidak mau menyebutkan berapa luas yang yang tidak sengaja terpakai. “Soal harga sewa memang berbeda-beda,” tandasnya. (MJ-01)

TKI Kendal Korban Kapal Tenggelam di Malaysia

image
KENDAL – Salah satu korban tenggelam di perairan Johor Malaysia  Senin (25/01) lalu adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kendal Jawa Tengah.  Agus Susanto diketahui meninggal dunia bersama 13 korban lainnya. Berita duka meninggalnya TKI asal Desa Botomulyo Kecamatan Cepiring Kendal ini sudah diterima keluarganya Selasa (26/01) kemarin.
Sri Bandiyah  (68) ibu korban  masih terlihat tegar, meskipun ia sudah mendapat kepastian kalau anaknya, Agus Susanto  menjadi korban kecelakaan kapal laut di Malaysia. Ibu 8 anak  ini mengaku pasrah dengan nasib yang menimpa anak kelimanya itu.  “Ini sudah takdir, saya harus menerimanya,” kata Sri, Rabu (27/01) petang.
Sri mengaku, mendapat kabar kalau anaknya menjadi salah satu korban tenggelamnya kapal yang mau ke Malaysia dari menantunya, Siti Maimunah (istri korban,Red), Selasa sore kemarin. Maimunah, mendengar kabar tentang kematian suaminya dari polisi Johar Malaysia.
“Istri anak saya Agus, yang bernama Maimunah itu, menjadi TKW di Singapura. Ia dihubungi oleh polisi Johor, karena berkas milik Agus yang ditemukan oleh polisi itu,terdapat nama dan telpon Maimunah,” imbuhnya.
Ibu berjilbab itu menjelaskan, kalau jenazah anaknya akan tiba di rumah duka, diperkirakan Kamis (28/01) malam besok. “Rencananya, jenazah akan diberangkatkan pukul 12.15 siang waktu malaysia,” akunya.
Dijelaskan, jika anaknya (Agus Susanto,Red)  sudah dua kali menikah. Dari pernikahannya dengan istri yang pertama, dikaruniai dua anak. Sedang dengan istri keduanya, Siti Maimunah, Almarhum mempunyai 3 anak.
Anak pertama bernama Erik (9), kedua bernama Abdul Ghofar, dan yang ketiga bernama Dian (5). “Sejak ditinggal pergi ke Malaysia, ketiga anak-anaknya ikut saya semua,” ujarnya.
Almarhum, sebenarnya sudah sejak usia 20 tahu bekerja di Malaysia. Ia tinggal bersama kakaknya yang ada di Malaysia. Tapi karena ia mengalami kecelakaan di lalu lintas di negri Jiran tersebut, lalu pulang ke kampung halamannya.
“Anak saya yang di Malaysia ada 4 orang. Yang 2 sudah jadi warga negara Malaysia, karena menikah dengan warga negara sana. Almarhum suami saya juga warga negara Malaysia,” terangnya.
Dikatakan, jika Agus bekerja di Malaysia sebagai pemborong bangunan. Sekitar 1 tahun lalu,  Almarhum mengalami kecelakaan. Almarhum mengalami luka di pundaknya. Lalu ia pulang ke rumah untuk menjalani perawatan.
Setelah sembuh, tengah Desember 2015 lalu, almarhum kembali berangkat di Malaysia. Tapi beberapa kali ditolak, dan harus kembali ke Batam, karena masa visa nya telah habis. “Senin kemarin, almarhum sempat nelpon saya, kalau mau berangkat ke Malaysia. Tapi Selasa nya, saya mendapat telpon dari istrinya, kalau ia meninggal dunia karena kapal yang ditumpanginya tenggelam,” keluhnya. (MJ-01)

Kepiting Cangkang Lunak di Minati Pasar Eksport

Kendal - Wilayah Kendal khususnya memiliki wilayah pantai yang cukup luas. Membentang dari timur kebarat. Berbatas dengan kota Semarang di bagian timur dan kabupaten Batang disisi barat.
Komoditas bidang pertanian air payau dan air asin sangat subur. Namun, budidaya kepiting cangkang lunak masih asing di wilayah Kendal. Padahal, budidaya kepiting cangkang lunak masih sangat dibutuhkan untuk komoditas eksport.
Negara—negara seperti Jepang, Hongkong bahkan Amerika Serikat menjadi konsumen tetap kepiting jenis ini. Sebenarnya kepiting cangkang lunak bukan jenis tersendiri. Namun kepiting bakau dan soka yang diberi ekstrak bayam.  Ekstrak bayam     banyak mengandung  ekdisteroid. Sejenis zat yang mempercepat pelepasan cangkang pada kepiting dan sejenisnya. Yushita fujaya, Guru besar universitas Hasanuddin Makasar, penemu Vitomolt . Vitomolt di patenkan olehnya pada tahun 2008 seperti yang di langsir laman kementrian riset  teknologi dan pendidikan tinngi (KEMENRISTEKDIKTI).
Menurut Abdul Mujib, petani kepiting asal Sumenep Madura, kepiting cangkang lunak belum ada hama yang berarti. “Selama saya budidaya, belum pernah ada kepiting yang mati. Kalaupun ada hanya beberapa bukan disebabkan penyakit” kata petani muda ini.
Dari lahan miliknya yang 4 meter x 6 meter, dirinya membudidayakan kurang lebih 700 ekor kepiting cangkang lunak. Dari 700 ekor yang dia budidayakan, Mujib mendapat 1 kuintal kepiting cangkang lunak siap panen.
Masa panen juga cukup cepat. “Sekitar 40 hari, saya sudah bisa memanen” aku mujib saat di hubungi via telepon. Untuk perkilo, Mujib menjual kepiting cangkang lunak segar dengan harga Rp. 150 ribu. “Saya sih jual sendiri ke rumah makan daerah saya. Selain harganya lebih mahal, juga terhindar dari permainan harga tengkulak” jelasnya.

Puluhan Petani Kendal Protes Proyek Tol Semarang – Batang

Puluhan petani dari dua desa di Kecamatan Ringinarum Kendal menggelar unjuk rasa menolak ganti rugi proyek tol Semarang - Batang. Foto: metrosemarang.com/MJ-01
Puluhan petani dari dua desa di Kecamatan Ringinarum Kendal menggelar unjuk rasa menolak ganti rugi proyek tol Semarang – Batang. Foto: metrosemarang.com/MJ-01
Kendal – Rencana pembangunan jalan tol Semarang – Batang mendapat protes dari para petani di Kabupaten Kendal. Selasa (26/1) siang, mereka menggelar unjuk rasa di depan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kendal untuk menolak ganti rugi.
Dengan membawa keranda dan poster, puluhan petani dari Desa Wungurejo dan Tejorejo Kecamatan Ringinarum Kendal  mendatangi kantor BPN Kendal di jalan Pantura Kendal. Puluhan petani ini menuntut keadilan terakit pembebasan lahan petani, yang akan dijadikan jalan tol Semarang-Batang.
Petani meminta pemerintah memberikan ganti untung, bukan ganti rugi karena lahan yang akan dilalui proyek tol ini adalah lahan produktif. Petani juga menolak harga ganti rugi yang diajukan pemerintah sebesar Rp 220 ribu  permeternya dan meminta pemerintah tidak melakukan proses konyinasi melalui PN Kendal.
Dalam orasinya, perwakilan petani menolak ganti rugi yang ditawarkan pemerintah dan meminta kejelasan serta transparasi proses pembebasan tanah. “Kita meminta usut tuntas aparatur pemerintah yang melakukan intimidasi terhadap warga untuk menerima pembayaran ganti rugi proyek jalan tol Semarang-Batang,” teriak Arif dalam orasinya.
Sementara itu Samsudin, perwakilan petani mengatakan pemerintah harus memperhatikan dan memikirkan dampak masyarakat yang lahannya terkena proyek ini. Menurutnya, permintaan ganti rugi yang wajar adalah lima kali lipat dari harga pasaran tanah sekarang.
Jika pemerintah hanya memberikan patokan harga Rp 220 ribu  permeter warga sepakat menolak ganti rugi tersebut. “Kita  juga meminta pemerintah untuk menunda pembebasan lahan sampai tahun 2017 karena saat ini petani sedang menjalankan program Presiden Jokowi terakiat penanaman padi jagung dan kedelai,” imbuh Samsudin.
Kepala BPN Kendal, Usman mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak terakit patokan harga pembebasan tol Semarang-Batang. “Harga sudah diajukan dari tim independen dan BPN Kendal bertugas mensosialisasikan dan melakukan pendekatan ke warga,” katanya.
Sebanyak 27 desa di Kabupaten Kendal bakal terdampak proyek pembangunan jalan tol Semarang – Batang. Dari puluhan desa tersebut, baru dua yang sudah dilakukan penaksiran harga ganti rugi tanah.
Sebanyak 27 desa yang terkena dampak tol Semarang – Batang itu berada di tujuh kecamatan. Perkiraan itu berdasarkan pada rencana awal pembangunan, yakni panjang jalan sejauh 37 kilometer.
Wilayah yang akan dilalui proyek tol ini berada di Kecamatan Weleri, Ringinarum, Gemuh, Pegandon, Ngampel, Brangsong dan Kaliwungu Selatan. Namun, dari 27 desa yang akan dilewati pembangunan jalan tol, saat ini baru dua desa yang sudah dilakukan penaksiran harga ganti rugi tanah. Yakni Desa Tegorejo dan Wungurejo, Kecamatan Ringinarum. (Sumber metrojateng.com/MJ-01)

Dua Mayat Misterius di Irigasi Kendal Akhirnya Terungkap Berkat CCTV

Selasa, 26 Januari 2016 17:43

Dua Mayat Misterius di Irigasi Kendal Akhirnya Terungkap Berkat CCTVtribunjateng/ponco wiyono/dok
Dua Mayat Misterius di Irigasi Kendal Akhirnya Terungkap Berkat CCTV. FOTO mayat ditemukan di selokan atau saluran irigasi di Kendal 
Sumber : Tribun Jateng, Ponco Wiyono
KENDAL - Kapolsek Rowosari Kendal, M Rif'an mengungkapkan kecelakaan misterius yang terjadi di Weleri pada Senin (25/1/2016) subuh kini perlahan-lahan terungkap.
Berdasarkan rekaman CCTV dari Toko Kayu Baruntung Malindo, Desa Montongsari, sekitar pukul 04.00 terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan satu motor Honda Vario dengan nomor polisi H 5182 ADD yang berpenumpang tiga orang pemuda.
Ketiga pemuda tersebut diduga tengah mabuk, dan berkendara dalam kecepatan tinggi hingga akhirnya keluar jalur dan merangsek ke tepi saluran irigasi.
"Dari rekaman juga diketahui ada dua penumpang yang tercebur ke saluran irigasi, sementara satu pengendara terkapar di depan toko," ungkap Rif'an, Selasa (26/1/2016).
Kedua korban yang tercebur tidak sadarkan diri, sehingga terhanyut aliran air yang tengah deras hingga tiga kilometer jauhnya. Keduanya pun meninggal, sementara satu rekan mereka ditemukan warga sekitar lokasi dalam keadaan kritis.
Hingga saat ini, kondisi korban selamat bernama Hari Riski Wiguna (18) masih belum diketahui. Humas Rumah Sakit Weleri, tempat dirawatnya Hari, Farid Hermawan, mengatakan dirinya belum mengecek ulang keadaan terkini Hari.
"Sepengetahuan saya syarafnya kena, sehingga perawatan masih harus dilakukan secara intensif," kata Farid.
Sementara kedua korban meninggal kini sudah diketahui identitasnya. Menurut petugas ruang mayat Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soewondo, Sapari, keduanya merupakan warga Desa Payung, Weleri. "Satu namanya Anggi, satunya lagi Kristanto, sudah diambil keluarganya sejak siang hari usai kejadian," ungkap Sapari. (*)

Pemenang Pilkada Serentak akan Dilantik Serentak

ilustrasi pilkada serentak. (red-LK)
SEMARANG – Kepala Daerah yang terpilih pada Pilkada serentak di Jawa Tengah, 9 Desember lalu, akan dilantik secara serentak di Semarang. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmiko, beberapa waktu lalu, Jum’at (8/1/2016).
Namun, Heru belum bisa memastikan kapan waktu pelantikannya, mungkin bisa akhir Februari atau awal Maret mendatang. Pelantikan dilaksanakan serentak, Heru menambahkan, karena pilkada juga dilaksanakan secara serentak. Dalam pelantikan nanti, juga menyangkut masa jabatan.
“Kalau pelantikannya berbeda-beda, nanti masa jabatannya juga berbeda-beda,” katanya.
Ditanya soal daerah yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), Heru menyatakan kalau Pemprov sudah memperhitungkan. Artinya, pelantikan akan dilaksanakan setelah sidang gugatan MK selesai. Jika kasusnya tidak fatal, Pemprov memprediksi pelantikan bisa dilaksanakan antara akhir Februari atau awal Maret.
“Bila kasusnya tidak fatal, mudah-mudahan bisa cepat selesai,” ungkapnya.
Di Jateng, pilkada serentak diikuti oleh 21 daerah. Ternyata, setelah pleno penetapan hasil perolehan suara yang dilaksanakan KPU daerah, ada empat daerah yang mengajukan gugatan ke MK, yaitu Wonosobo, Sragen, Pekalongan dan Pemalang.
“Dari 21 kabupaten/kota yang mengikuti Pilkada serentak hanya empat daerah mengajukan gugatan ke MK,” ungkap Ketua KPU Jateng, Joko Purnomo.
Di Sragen, yang mengajukan gugatan paslon nomor 2, Wonosobo paslon nomor 3, Pekalongan paslon 1 dan Pemalang diajukan oleh paslon 2 dan 3. Setiap KPU menyediakan penasehat hukum sendiri-sendiri, namun tetap melakukan koordinasi dengan KPU Jateng.
“Untuk tahapan gugatan, tanggal 7-11 Januari merupakan sidang perdana, kemudian 11-14 Januari MK membuat putusan sela. Selanjutnya KPU menunggu hasil putusan sela tersebut,” imbuh Joko. (red-LK20/mj)

Bus Rombongan MTs N Brangsong Terguling di Salatiga

Bus rombongan siswa MTs N Brangsong terguling di Salatiga. (red-LK/tr)
SALATIGA – Telah terjadi kecelakaan sebuah bus di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Salatiga, Minggu (10/1/2016) pagi. Bus yang berisi rombongan puluhan siswa MTs Negeri Brangsong, Kabupaten Kendal tersebut mengalami kecelakaan dan masuk parit setelah menabrak pengendara sepeda motor.
Dikonfirmasi, Kanit Laka Satlantas Polres Salatiga Ipda Dwi Atmoko mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi kecelakaan. Pihaknya bersama anggota di jajaran Satlantas Polres Salatiga pun segera menuju ke lokasi yang dimaksud.
“Kecelakaan terjadi antara Bus Pariwisata Barito bernopol AA 1717 AP yang membawa rombongan siswa MTs Negeri Brangsong Kendal dengan pengendara sepeda motor Yamaha RX King nopol R 6666 QA tadi pagi,” ungkap Ipda Dwi, Minggu (10/1/2016).
Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi, bus tersebut melaju dari arah Solo menuju Semarang. Sesampainya di JLS, tepatnya di Desa Kenteng Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, bus tiba-tiba oleng kemudian menabrak pembatas jalan hingga masuk ke jalur yang berlawanan.
“Bersamaan itu, dari arah Semarang menuju Solo, melaju sebuah sepeda motor Yamaha RX King sehingga tabrakan pun tidak dapat dihindari. Meski tabrakan, bus masih melaju hingga menabrak pagar bangunan tempat penggergajian kayu. Bus sempat terhenti. Namun posisinya terbalik dan masuk ke dalam parit (persawahan) yang berada di samping bangunan tersebut.” paparnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pengendara sepeda motor menderita luka cukup serius sehingga terpaksa dilarikan ke RSUD Salatiga untuk menjalani perawatan intensif. Sedangkan puluhan siswa MTs Negeri Brangsong melanjutkan perjalanan ke Kendal dengan bus pengganti dari perusahaan bus yang sama.
“Dari puluhan penumpang bus, tidak ada yang mengalami luka serius. Saat ini, kami masih melakukan evakuasi bus tersebut, termasuk meminta keterangan sopir bus,” imbuh Ipda Dwi. (red-LK20/tr)

Sekilas Tentang Sejarah Kendal (Bag. 2)

Taman Garuda, merupakan salah satu Ikon Kabupaten Kendal. (red-LK/doc)
KENDAL – Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu, putra dari Ki Ageng Cempaluk yang bertempat tinggal di daerah Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah, akhirnya Sultan Agung Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu, Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia.
Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia, Tumenggung Bahurekso beserta kedua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah, kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.
Dalam perkembangannya, momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagai penentuan hari jadi Kendal dinilai kurang tepat oleh beberapa kalangan karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso.
Bila tanggal itu dijadikan sebagai momentum hari jadi Kendal, dikhawatirkan akan membawa efek psikologis yaitu munculnya istilah “gagal dan gugur” yang dalam mitologi Jawa dikhawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal. Itulah sebabnya tanggal 26 Agustus dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.
Namun, dari hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (Guru besar Fakultas Sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (Dosen Pasca Sarjana Unnes), H. Moenadi (Tokoh Masyarakat Kendal) dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono. Setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensif menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal dijadikan sebagai titik tolak ditetapkannya hari jadi.
Pengangkatannya bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Persis hari Kamis Legi, malam jumat pahing tahun 1527 Caka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah No.20 Tahun 2006 Seri E Nomor 15). (red-LK20/ref2010)

Asah Kreatifitas dengan Lomba Penulisan Cerpen & Puisi

ilustrasi
INFO – Kaifa Publishing merupakan penerbit yang fokus pada setiap hal yang berkaitan dengan pelayanan self publishing untuk setiap penulis yang ingin menerbitkan karyanya. Meski begitu, setiap naskah yang masuk tetap akan dijamin kualitasnya dengan proses pra terbit yang dilakukan oleh tim redaksi. Penerbit percaya bahwa setiap penulis memiliki kualitas dan pemikiran yang perlu disebarkan kepada banyak orang.
Untuk memeriahkan Ulang Tahun Kaifa Publishing yang ke 5, penerbit mengadakan lomba menulis cerpen dan puisi. Lomba terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :
  1. Kategori Cerpen dengan tema Bebas, ketentuannya sebagai berikut :
Panjang naskah 3 – 5 halaman A4, font Times New Roman 12, Spasi 1,5, rata justified. Sertakan biodata narasi dan foto diri di akhir naskah lalu kirimkan file ke dalam lampiran ke email kaifaorganizing@ymail.com dengan Nama file dan subyek email seperti contoh, Cerpen # Nama # Judul.
  1. Kategori Puisi dengan tema Bebas, ketentuannya sebagai berikut :
Panjang puisi maksimal 25 baris, font Times New Roman 12. Sertakan biodata narasi dan foto diri di akhir puisi. Kirimkan file dalam lampiran, ke email : kaifaorganizing@ymail.com dengan Nama file dan subyek email : Puisi # Nama # Judul.
Naskah terbaik pada setiap kategori akan mendapatkan Paket Buku senilai Rp 300.000,- ,15 Ebook, dan voucher Penerbitan Spesial senilai Rp 500.000,-. Naskah terbaik kedua dari setiap kategori akan mendapatkan : 15 Ebook dan paket penerbitan medium. Lalu, setiap karya yang masuk dan memenuhi persyaratan akan kami bukukan dan setiap kontributor akan mendapatkan e-sertifikat, paket e-book, dan potongan voucher senilai Rp 100.000,- untuk paket spesial.
Adapun untuk deadline pengumpulan karya berakhir pada 12 Januari 2016. Pengumuman Pemenang akan dilaksanakan pada 20 Januari 2016. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 089655771290 atau ke  www.kaifapublishing.com. (red-LK/kf)

Kantor Kecamatan Mangkrak, Pegawai Terpaksa Sering Ngontrak

kondisi kantor kecamatan kaliwungu selatang yang mangkrak.(red-LK)
KENDAL – Sejak 2004 silam, Kantor Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal telah dibangun pada masa pemerintahan Bupati Hendy Boedoro. Namun, bangunan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp. 2,5 miliar tersebut tidak difungsikan dan dibiarkan mangkrak sampai sekarang.
Kondisi bangunan yang sudah rusak parah, dinding bangunan retak dan atap bangunan jebol. Kerusakan juga terlihat dari lantai bangunan yang sudah jebol, bahkan ditumbuhi semak belukar. Tiang penyangga bangunan juga sudah patah.
“Sejak kantor kecamatan dibangun, memang belum digunakan. Bangunannya cepat rusak karena kontur tanahnya yang mudah gerak,” ujar salah seorang warga Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan.
Ia mengatakan, sejak 2011 Kantor pelayanan kecamatan selalu berpindah-pindah. Pelayanan sempat dilakukan di Desa Darupono dengan menyewa rumah warga, kemudian di tempat lain. Dan terakhir di Desa Protomulyo.
“Pegawai kantor harus sering beradaptasi dan sosialisasi ke warga karena kantornya sering berpindah-pindah. Itu jelas kurang efektif untuk pelayanan warga,” paparnya.
Kondisi tersebut berdampak pada pelayanan yang tidak maksimal. Tempat yang sering digunakan sebagai kantor pelayanan, kondisinya sempit dan warga terkadang harus berdesak-desakkan.
“Apalagi saat pindahan, pelayanan sering kacau karena warga harus mencari kantornya, dan mencari pegawai. Bahkan, petugas sering tidak siap melayani karena berkas dan data belum tertata rapi akibat baru pindahan,” ungkapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kendal, Sakdullah, mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya telah menganggarkan tiap tahunnya Rp 5 miliar untuk pembangunan ataupun pemugaran. Namun, pelaksanaannya tidak terealisasi dan anggarannya masuk Silpa.
Jika ingin dicarikan lokasi lain, perlu diubah Perda nya. Misalnya, kantor akan ditempatkan di Protomulyo, Darupono atau Magelung yang kontur tanahnya relatif stabil. Ia juga menyebut, belum adanya kantor Kecamatan Kaliwungu Selatan sangat menghambat dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Sejak selesai dibangun, kantor Kaliwungu Selatan memang tidak tempati karena sampai saat ini belum ada serah terima barang. Dulu saat akan diserahkan oleh rekanan, kondisi bangunan sudah rusak sehingga pemerintah tidak mau menerimanya,” ungkapnya. (red-LK20/ws)

Napi Serahkan Diri Setelah Dibujuk Keluarga

napi kasus pencurian kabur dari lapas (red-ilustrasi)
KENDAL – P alias Kecing, Narapidana Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal akhirnya menyerahkan diri setelah sempat kabur sejak 22 Desember 2015 lalu.
Terpidana itu menyerahkan diri karena petugas melakukan pendekatan kepada pihak keluarganya. “Kami berkoordinasi dengan kepolisian, lalu mendekati keluarganya. Beruntung keluarga menyambut baik. Akhirnya, terpidana mau menyerahkan diri setelah didorong oleh keluarga,” ungkap Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah, Molyanto, Senin (4/1/2016).
Namun, napi kasus pencurian itu terancam mendapat berbagai sanksi tambahan karena ulah kaburnya tersebut.
“Dia menyerahkan diri ke Polsek Kaliwungu hari Sabtu kemarin, kemudian dibawa lagi ke lapas. Namun, dia tetap diberi sanksi berupa enam hari ke depan akan ditempatkan di sel khusus, yakni seorang diri sembari di BAP petugas. Remisinya juga dicabut,” imbuh Molyanto.
Seperti diketahui, Kecing adalah terpidana delapan bulan karena kasus pencurian laptop dan telepon seluler (ponsel). Dia dipindah dari Lapas Kelas IIB ke Lapas Terbuka Kendal pada 10 November 2015.
“Mestinya, Februari ini dia mau bebas. Namun karena sekitar sembilan hari melarikan diri. Dia nanti dia bayar hutang, hukumannya ditambah 9 hari sesuai pelariannya. Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap petugas karena kelalaian dalam menjalankan pengawasan,”  papar Molyanto. (red-LK20/es)

Program Pendidikan Politik Jangan Hanya Sebatas Seminar

Kartiko Nursapto, pengamat politik yang pernah menjadi anggota DPRD Kendal. (red-LK)
KENDAL – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 serentak telah usai. Masyarakat Kendal telah mengetahui hasilnya bahwa Mirna Annisa terpilih menjadi Bupati dan Masrur Masykur menjadi Wakil Bupatinya. Dari jumlah suara yang sah berjumlah 466.057, Mirna-Masykur menang dengan 289.970 suara menyisihkan kandidat Widya-Hilmi yang hanya mendapat 176.087 suara.
Berbagai isu dan intrik politik menjelang pemilihan sangat kentara. Mulai dari kontrak politik, manuver kader parpol, hingga potensi Money Politic. Namun, masyarakat Kendal seolah tidak mengindahkan polemik-polemik yang beredar. Terbukti dari minimnya dugaan Money Politic yang terjadi di masyarakat.
“Angka money politic pada Pilkada Kendal tahun ini, menurun ketimbang Pemilu yang sebelumnya. Hal ini menjadi tolak ukur bahwa pemilih semakin cerdas dalam menentukan pilihannya. Namun, perlu ditingkatkan pemahaman mengenai partisipasi politiknya karena angka Golput masih terbilang banyak,” ungkap Kartiko Nursapto, pengamat politik Kendal, beberapa waktu lalu.
Jika dilihat dari hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kendal, terlihat bahwa masih banyak masyarakat yang belum berpartisipasi aktif dalam Pilkada. Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 760.920 orang, hanya 466.057 yang memilih Bupati-Wakil Bupati Kendal. Sisanya suara rusak dan tidak menentukan pilihan (Golput). Golput merupakan indikator keberhasilan dalam berdemokrasi, semakin rendah angka Golput semakin tinggi demokrasi yang berjalan di daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya.
Pemkab Kendal, tambahnya, perlu mencari cara yang lebih efektif dalam meningkatkan pendidikan politik masyarakat, agar lebih berpartisipasi untuk membangun daerahnya. “Pemerintah perlu mencari program pendidikan politik yang lebih mengena kepada masyarakat bawah, bukan sekedar diskusi formal yang sering dilakukan. Masyarakat awam tidak seluruhnya bisa disasar dengan seminar,” imbuhnya.

DPRD Kendal Ajak Masyarakat Awasi Program Pemerintah

Gedung DPRD Kabupaten Kendal (red-LK)
KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal dan DPRD Kendal akan membuka informasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Harapannya, ke depan masyarakat bisa dengan mudah mengakses apa dan bagaimana kinerja wakil rakyat serta pemerintahan dalam menggunakan anggaran.
“Ya jelas harus dipublikasikan, supaya masyarakat bisa ikut mengawasi sehingga program pemerintah bisa berjalan dengan baik,” ujar Prapto Utono, beberapa waktu lalu (27/12).
Ketua DPRD Kabupaten Kendal tersebut mengatakan, masyarakat memiliki hak untuk mengetahui program-program pemerintah daerah. Mulai dari anggaran, perencanaan hingga proses pelaksanaannya.
DPRD Kabupaten Kendal akan berusaha menyampaikannya kepada masyarakat luas tentang segala bentuk kegiatan kedewanan yang dijalankan. Hal ini dilakukan agar kinerja anggota dewan sebagai wakil rakyat benar-benar diketahui oleh masyarakat.
“Tahun baru 2016 ini, perlu adanya sinergi antara Pemkab dan DPRD. Terlebih, dengan adanya Bupati baru kami siap mengawal kinerja pemerintahan demi terciptanya pembangunan Kendal yang lebih baik,” ungkapnya.
Rubiyanto, anggota Komisi A DPRD Kendal dari Fraksi PKS menambahkan bahwa mulai tahun 2016, Dewan akan mendorong kepada semua SKPD agar menyampaikannya secara terbuka kepada masyarakat mengenai anggaran dan proses pelaksanaannya.
“Agar masyarakat bisa langsung mengetahui sejauh mana program pemerintah dilaksanakan dan masyarakat bisa mengingatkan,” paparnya.
Masyarakat juga akan diberikan informasi secara mendalam mengenai kinerja dewan sebagai wakil rakyat. Mulai dari jadwal kegiatan anggota dewan, seperti kunjungan kerja hingga kegiatan anggota dewan saat reses akan terus dipublikasikan. Informasi itu akan disebarkan melalui berbagai media, spanduk, baliho yang dipasang di berbagai lokasi publik yang mudah dilihat dan diketahui masyarakat luas.
“Untuk itu, DPRD Kendal akan kembali mengaktifkan website-nya yang selama ini belum difungsikan secara maksimal. Silahkan jika masyarakat akan membuka alamat website kami di www.dprd.kendal.go.id,” imbuhnya.
Terobosan yang dilakukan Pemkab dan DPRD Kendal untuk membuka informasi yang luas kepada masyarakat memang patut diacungi jempol. Namun, agaknya hal itu terlambat dilakukan.
“Saya apresiasi dengan upaya Pemkab agar lebih terbuka kepada warga. Namun, sangat disayangkan karena hal itu baru dilakukan di tahun 2016. Keterbukaan semacam itu harusnya sudah dilakukan sejak lama,” ungkap Muhammad Shofi, Ketua Bidang Pengembangan SDM Kalam Institute.
Sebagai pemuda, Muhammad Shofi berharap dengan terpilihnya Bupati baru, Mirna Annisa dapat membawa perubahan untuk Kendal. Terlebih, untuk sosialisasi program dan kebijakan Pemerintah. “Perlu adanya sosialisasi program yang lebih intensif kepada masyarakat melalui internet karena pemuda cenderung mengakses internet ketimbang baliho atau spanduk di jalanan,” harapnya. (red-LK20/ms)

Menikmati Keindahan Air Terjun Curug Sewu Kendal


KENDAL – Segala potensi yang ada di Kabupaten Kendal, menjadikan Kendal sebagai lokasi destinasi wisata yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Jawa Tengah. Banyak lokasi wisata di daerah ini, seperti pantai, perkebunan, pegunungan dan air terjun. Salah satu yang perlu dijelajahi adalah keindahan air terjun Curug Sewu.

Hawa sejuk yang akan kita temui saat menginjakkan kaki dan nuansa pedesaan di sekitar lokasi tersebut, membuat kita semakin penasaran untuk berwisata dan berfoto-ria bersama keluarga, kerabat dekat dan teman-teman. Kesejukan alam yang begitu terasa, menjadikan daya tarik tersendiri di tempat wisata alam ini.
Curug Sewu, merupakan salah satu nama desa di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, terletak di Provinsi Jawa Tengah. Lokasi desa yang berada di perbukitan ini menjadikan air terjun yang berada di Curug Sewu sebagai potensi perekonomian yang besar bagi masyarakat.
Air terjun tersebut berjarak sekitar 40 kilometer dari kota Kendal. Curug ini merupakan air terjun tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian sekitar 70 meter, yang terdiri dari 3 terjunan, masing-masing memiliki ketinggian 45 meter, 15 meter dan 20 meter. Air terjun terlihat sangat indah dan menawan untuk dipandang, terlebih pada saat munculnya pelangi diantara terjunan yang memperlihatkan aneka ragam warna yang mempesona.
Sekitar lokasi Air Terjun Curug Sewu, juga dilengkapi dengan taman rekreasi beserta fasilitas pelengkap, seperti panggung hiburan, taman bermain anak, kebun binatang mini dan kolam renang. Di kebun binatang, pengunjung dapat melihat berbagai hewan yang biasa hidup di hutan, misalnya gajah, buaya, orangutan, kancil, kijang, dan beberapa jenis burung.
Ada pula Kereta Mini, Jet Coaster yang telah dibangun untuk memberikan pelayanan yang prima dan memuaskan bagi pengunjung. Selain itu, terdapat lokasi Vespa raksasa yang memiliki ketinggian sekitar 150-180 cm. Ukuran yang cukup besar membuat pengunjung harus memanjat untuk bisa menaikinya.

Curug Sewu juga menawarkan pesona hamparan hutan dan sawah yang hijau dan indah terlihat dari ketinggian. Pesona alam semacam itu juga dapat dilihat dari gardu pandang atau dari bibir bukit. Soal keamanan, pengelola telah memasang pagar pembatas di sekeliling bibir jurang agar pengunjung dapat leluasa melihat lembah sedalam ratusan meter.
Curug Sewu juga telah dibangun menara pandang yang dilengkapi dengan teropong. Adanya menara pandang dan fasilitas teropong tersebut diharapkan dapat memberikan variasi pilihan wisata dan menambah keistimewaan Curug Sewu. Pengunjung dapat melihat keindahan air terjun dari atas, bukan dipandang dari bawah seperti obyek wisata air terjun di tempat-tempat lain. Beberapa fasilitas pendukung juga tersedia untuk menambah kenyamanan pengunjung, seperti area parkir yang luas, musholla, MCK, dan beberapa warung yang menyediakan berbagai makanan khas daerah.
Jika ingin berwisata ke Curug Sewu dan menggunakan kendaraan pribadi, ada dua alternatif jalur yang bisa ditempuh. Pertama, melalui jalur Weleri – Sukorejo bagi yang berkendara dari Kendal sisi barat. Dan kedua, melalui Boja – Patean untuk yang berkendara dari arah timur. Kondisi jalanan yang berkelok tak terlalu melelahkan karena telah diaspal serta pemandangan di sepanjang perjalanan terlihat asri.
Namun, jika memilih kendaraan umum, bisa naik bus jurusan Sukorejo yang akan melewati Mijen – Boja. Selanjutnya, dari Sukorejo naik angkot atau ojek ke Curug Sewu sekitar 7 kilometer.

PC IPNU-IPPNU Kendal Siap menjadi Kader Militan

Pengurus PC IPNU Kab. Kendal masa khidmah 2015-2017 yang telah dilantik, baru-baru ini. (red-LK)
KENDAL – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Kendal (PC IPNU-IPPNU) akan menyiapkan Pelajar NU yang mampu mewarnai dinamika pelajar, santri, dan warga Nahdhiyin serta menjadi bagian dari penentu sejarah pada konteks kebangsaan.
Sebagai organisasi kader, peran dan keterlibatan IPNU dalam regenerasi bangsa sangatlah penting serta menempati posisi strategis.
Dalam sejarahnya, IPNU telah ikut serta dalam melahirkan kader-kader bangsa di berbagai lini dan bidang. Sejak berdirinya, tanggal 24 Februari 1954 hingga sekarang IPNU telah melahirkan tokoh dalam sejarah Indonesia.
IPNU-IPPNU sejak awal kelahirannya telah mengemban amanat luhur sebagai lembaga pengkaderan pelajar dan santri yang merupakan basis generasi muda secara utuh. “Kehadiran IPNU dan IPPNU inilah yang dilandasi oleh kebutuhan pemimpin bangsa dengan kemapanan sikap, mental, kearifan perilaku, kecerdasan spiritual diharapkan dapat menjawab dengan baik pada tawaran-tawaran solutif atas problematika pendidikan, maupun di lembaga sosial kebangsaan yang ada,” ungkap Kholid Abdillah dalam sambutannya pada acara pelantikan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Kendal masa Khidmah 2015-2017 di Gedung Paripurna DPRD Kab. Kendal, Ahad (03/01) lalu.
Pelantikan tersebut, dirangkai dengan kegiatan Training Motivasi dan Rapat Kerja. Kholid yang saat ini menjabat sebagai Ketua PC IPNU Kabupaten Kendal juga menyampaikan pentingnya meneladani perjuangan para pendiri. “Almarhum Prof. Dr. KH. Moh. Tolkhah Mansoer, merupakan salah seorang pendiri dan Ketua Umum pertama IPNU. Lebih dari seorang aktifis dan politisi, KH Tolkhah adalah seorang Intelektual terkemuka pada masanya. Hal inilah yang seharusnya menjadi penyemangat bagi pelajar NU Kendal agar dalam mengemban amanah, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas yang lebih baik sehingga dapat membawa IPNU ke depan lebih bermanfaat dan bermartabat. Maka, perlunya kita meneladani kiprah perjuangan beliau,” imbuhnya.
Pelantikan ini merupakan awal penguatan konsistensi organisasi pelajar NU di Kabupaten Kendal yang diharapkan mampu menentukan smart ideas and supporting system untuk penguatan dan pemberdayaan peran pelajar sehingga dimasa yang akan datang, kader NU yang telah dilantik siap menjadi kader yang militan dan loyal.
Kholid berharap, agar pelajar NU Kabupaten Kendal bisa menjaga amanah dalam menjalani roda organisasi dengan baik serta menjaga sikap dan semangat pengabdiannya sebagai cermin seorang kader yang dipersiapkan untuk memimpin Bangsa di masa depan. (red-LK20/Sya)

Berikut daftar terompet yang disita di Kendal


ilustrasi penjualan terompet menjelang tahun baru (red-LK)
KENDAL – Terompet yang dijual dengan berbahan sampul Alqur’an menggegerkan masyarakat Kendal. Kresno, warga Kebondalem, Kendal merasa resah dengan beredarnya terompet tersebut kemudian melaporkan temuannya ke Polres Kendal dengan maksud aparat hukum yang melakukan langkah pengamanan.
Dilansir dari nugarislurus.com, langkah yang telah dilakukan meliputi, melakukan pengecekan langsung ke Alfamart Kebondalem, tempat penjualan terompet tersebut. Kemudian, melakukan pengecekan ke minimarket Alfamart diwilayah Kabupaten Kendal dan ditemukan penjualan terompet dimaksud dengan program promosi special terompet tahun baru seharga Rp. 3.500,- periode 16-31 Desember 2015.
Selanjuntnya, melakukan langkah pengamanan barang bukti terompet yang dimaksud dengan pihak manager Alfamart Kab. Kendal Abdul Basir serta menyita terompet dimaksud dari mini market Alfamart yang ada di wilayah Kab. Kendal dengan rincian,
1). Alfamart Kebondalem Kendal : stok 60  sisa 14 biji
2). Alfamart Purin Patebon: stok 30 sisa 8 biji
3). Alfamart Sijeruk Kendal: stok 60 sisa 8 biji.
4). Alfamart Karangsari Kendal: stok 60 sisa 34 biji
5). Alfamart Jl. Laut Kota Kendal : stok 60 sisa 5 biji
6). Alfamart Ds. Pageruyung: stok 30 habis terjual
7). Alfamart Sedayu- Gemuh: stok 60 habis terjual.
8). Alfamart Botomulyo Cepiring: stok 60 habis terjual
9). Alfamart Sriagung Cepiring: stok 60 habis terjual
10). Alfamart Karangayu Cepiring: stok 60 habis terjual
11). Alfamart Juwiring-Cepiring:stok 60 sisa 1 biji
12). Alfamart Jl. Raya Weleri: stok 60 sisa 1 biji
13). Alfamart Jl. Tamtama Weleri: stok 60 sisa 3 biji
14). Alfamart Montongsari-Weleri: stok 30 sisa 2 biji
15). Alfamart Jl.Pemuda Boja: stok 30 sisa 3 biji
16). Alfamart Rowosari: stok 30 habis terjual.
17). Alfamart Jl. Weleri-Gemuh: stok 30 sisa 1 biji
18). Alfamart Jl. Weleri-Gemuh: stok 30 sisa 1 biji
19). Alfamart Brangsong: stok 40 sisa 8 biji
20). Alfamart Sekopek Kaliwungu: stok 40 sisa 6 biji
21). Alfamart Plantaran Kaliwungu: Stok 40 sisa 8 biji
Pihak Manager dan karyawan Alfamart, menyatakan tidak mengetahui bahwa terompet tersebut berbahan sampul Alqur’an karena terompet  tertutup oleh plastik hias dan hanya menerima stok dari gudang pusat.
Untuk mencegah terjadinya konflik, kepolisian mengantisipasi dengan melakukan tindakan penggalangan kepada tokoh agama, ormas untuk meredam situasi, mengamankan barang bukti, melakukan pembinaan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mengantisipasi gejolak dimasyarakat khususnya ormas Islam dan melakukan pengawasan terhadap Alfamart serta monitoring perkembangan situasi terkait beredarnya terompet berbahan sampul Alqur’an tersebut. (red-LK20/MS)

Terompet berbahan kertas Al-quran, gegerkan warga Kendal


Terompet berbahan sampul Alqur'an beredar di Kendal (red-LK)
KENDAL – Menjelang pergantian tahun, masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk merayakannya. Ada yang berkumpul dengan sanak keluarga, berlibur ke luar daerah atau hanya merayakannya dengan keramaian suara terompet. Namun, perayaan tahun baru ini sedikit tercederai.
Warga Kendal digegerkan oleh penemuan sampul Al Quran yang digunakan sebagai bahan pembuatan terompet. Temuan itu berawal saat Kresno,warga Kebondalem, Kabupaten Kendal melihat tulisan “Kementrian Agama RI tahun 2013” dan kaligrafi Arab bertuliskan lafadzh Al-Quran pada terompet hijau yang dijual di salah satu mini market di Kebondalem, Minggu (27/12/2015) lalu. Sontak, hal itu membuat warga terusik yang kemudian melapor ke Polres Kendal.
Saat ini, polisi sudah menyita puluhanterompet berbahan cover Al Quran dari sejumlah mini market di Kendal. Namun, ada beberapa terompet di mini market yang sudah terjual habis.Para pengelola toko modern yang menjual terompet tersebut mengaku tidak mengetahui karena kondisinya telah terbungkus hiasan plastik.
Terompet tersebut dijual dengan harga Rp 3.500. Menurut petugas mini market, terompet tahun baru itu dikirim dari gudang perusahaan di Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang, sejak 5 Desember 2015 lalu.Dari tampilannya, pada bahan baku terompet tersebut tertera tulisan Kementerian Agama RI tahun 2013 serta kaligrafi bertulisan Arab.
Sebanyak 21 mini market ternama sudah didatangi polisi untuk menyita barang bukti peredaran terompet.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Nur Ali menjelaskan, polisi segera bertindak cepat dan saat ini masih mendalami secara detail mengenai penggunaan cover Al Quran untuk bahan terompet tersebut. “Polisi sedang mendalami temuan terompet yang bahan bakunya diduga sampul Alquran itu.”  ungkapnya, Senin (28/12/2015).
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Burhanudin mengatakan, terompet tersebut sempat berada di Semarang, yakni saat masih berada di gudang. Data sementara, produsen terompet itu berada di Solo.
“Diproduksi di Solo. Disebarkan di mini market. Kebetulan yang ditemukan di Kendal,” katanya.
Pihaknya akan mengantisipasi agar tidak ada peristiwa serupa di Kota Semarang.Burhanudin menegaskan, anggotanya akan bersiaga untuk pengamanan menjelang hingga berakhirnya perayaan tahun baru. (red-LK20/MS)

Lagi-lagi, Razia Satpol PP Kendal tangkap pelajar mesum

KENDAL – Pertengahan Desember lalu, petugas Satpol Pamong Praja menggelar razia pasangan mesum di sebuah hotel Jatisari di Weleri, Kendal. Tamu hotel yang melihat kedatangan mereka, langsung kabur dari kejaran.
Ada pula tamu perempuan yang sempat melakukan aksi tarik-menarik saat akan dibawa petugas. Namun, petugas tetap membawanya ke atas truk patroli meskipun memberontak.
Kejadian tersebut membuat marah si pemilik hotel hingga adu mulut dengan petugas. Pemilik hotel merasa dirinya telah mengenal salah satu petugas Satpol PP Kendal untuk mengamankan, tetapi masih saja dirazia.
Pemilik hotel berinisial S tersebut marah-marah dan bersikukuh meminta surat perintah penggeledahan resmi. “Saya kenal dengan petugas satpol PP, AS, kenapa hotel saya masih digeledah,” protesnya kepada petugas.
“Mana surat tugasnya?” tanyanya sembari meminta petugas menunjukkan surat tugasnya.
Petugas akhirnya menunjukkan surat razia dalam rangka menegakkan Perda No.11 Tahun 2013, tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat yang sasarannya untuk menertibkan pasangan tidak resmi yang diduga berbuat mesum di hotel kelas melati.
“Ini surat tugasnya, dan apa yang kami lakukan adalah untuk menegakkan perda,” ujar salah seorang petugas.
Setelah melihat isi surat tersebut, pemilik hotel hanya bisa pasrah melihat pelanggannya dibawa naik truk patroli.
Meskipun dalam razia ini seorang tamu hotel Jatisari Weleri Kendal kabur dari pengawasan petugas, namun Satpol PP Kendal akan terus melakukan razia demi ketertiban masyarakat.
Kepala Satpol PP Kendal, Toni Ari Wibowo mengatakan, razia kali ini berhasil mengamankan tujuh pasangan bukan suami-istri. Sebenarnya, dua lokasi hotel melati yang sering digunakan mesum telah diperingatkan berkali-kali, namun pemilik hotel tetap membandel.
“Untuk hotel di Pantai Muara Kencan diduga bocor karena sebelumnya petugas telah melakukan pengamatan di dua hotel yang ada dan dalam kondisi ramai pengunjung,” bebernya.
Toni menambahkan, tujuh pasangan mesum yang terjaring adalah pemain baru karena belum terdaftar pada razia-razia yang telah dilakukan sebelumnya di beberapa hotel.
“Kalau sudah ada yang pernah terjaring, akan kami tindak dengan jeratan tindak pidana ringan (Tipiring) yaitu penjara 3 bulan. Sementara untuk pasangan mesum yang baru tertangkap, akan diberi pembinaan dan kami akan panggil orang tua mereka agar tidak mengulangi perbuatan serupa,” pungkasnya.
Dari razia tersebut, ada satu pasangan yang masih pelajar. Tantowi yang ikut dalam razia kemarin mengaku kaget mendengarnya. Pihaknya bersama Dinas Pendidikan Kendal, meminta agar petugas memanggil pihak sekolah dan orang tua pasangan mesum untuk memberikan efek jera.
“Nanti biar sekolah dan Dinas Pendidikan yang akan memberikan sanksi kepada pasangan mesum itu,” tegas Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kendal itu. (Red-LK20/MS)

Kejar Target, Kejari Kendal selesaikan pemberkasan 8 kasus korupsi

KENDAL – Beberapa kasus dugaan korupsi di Kabupaten Kendal masih menjadi tugas berat bagi Kejaksaan Negeri Kendal. Setidaknya, ada delapan berkas kasus dugaan korupsi yang saat ini dikebut pemberkasannya. Akhir tahun 2015 ini ditargetkan dapat selesai.
Kajari Kendal, Yeni Andriani menyampaikan bahwa saat ini pihaknya berusaha menyelesaikan delapan berkas korupsi yang belum rampung. Jika berkasnya telah lengkap, akan langsung dilimpahkan ke pengadilan. “Saat ini, delapan kasus itu masih dalam penanganan dan ada beberapa yang barang buktinya belum lengkap,” ungkapnya di Kantor Kejaksaan.
Delapan berkas korupsi yang dimaksudkan yaitu, lima berkas dugaan kursi Stadion Utama Kebondalem Kendal, dua berkas kasus dugaan korupsi yang melibatkan Kades dan satu berkas kasus dugaan korupsi pajak galian C.
Menurut Yeni, pihaknya mengatakan untuk berkas kasus dugaan korupsi pajak galian C sendiri merupakan kasus pelimbahan dari Polres Kendal. “Dugaan korupsi pajak galian C itu melibatkan satu tersangka dari DPPKAD, kasus tersebut dilimpahkan dari Polres Kendal ke Kejari Kendal,” imbuhnya.
Dari beberapa catatan Kejaksaan Negeri Kendal, tahun 2015 ini pihaknya telah berhasil menyelesaikan tiga kasus korupsi yang terjadi, yaitu kasus bengkok Sekdes Sidomukti, Kecamatan Weleri berinisial AR, kasus korupsi tanah bengkok Kades Bangunsari, berinisal WD, dan korupsi bantuan sosial yang melibatkan mantan Bupati Kendal, Siti Nurmarkesi.
“Ada satu kasus dugaan korupsi dana desa yang melibatkan mantan Kades Pucangrejo, Gemuh berinial TL, namun dia masuk daftar pencarian orang (DPO) dan masih kami kejar. TL sudah ditetapkan sebagai tersangka,” terangnya.
Dikonfirmasi, Kasi Pidsus Kejari Kendal, Zaiful A Said menyampaikan bahwa dugaan korupsi Bansos tahun 2010 yang menyeret Siti Nurmarkesi, telah ditangkap usai melakukan ibadah Haji Oktober lalu, dan sudah divonis empat tahun di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang. “Pihak Markesi melakukan kasasi, namun justru hukumannya diperberat menjadi lima tahun penjara,” imbuhnya. (Red-LK20/MS)